Kamis, 10 Januari 2013

TUGAS KWU II, MEMBUAT BURGO



BAB I
PENDAHULUAN


            Minimnya modal begitupun sulitnya dari para anggota untuk mengumpulkan dana pada praktek menjadi salhah satu kendala.  Prospek usaha begitu banyak untuk dijalankan, hanya saja GENGSI menjadi sandangan bagi sebagian khalayak dalam memulai.
            Burgo, salah satu makanan yang unik dan sulit dijumpai di Sarolangun. Namun bentuk dan cita rasanya menggeregetkan lidah, menjadikan burgo salah satu makanan yang diincar serta daya tarik sebagian orang untuk membeli, juga mencicipi cita rasanya.
            Sebuah petualangan baru menulis sejarah tak terencana, mengubah paradigma dan cara dalam menyikapi segala rencana. Memulai belajar, membentuk niat dan tekat yang kuat sehingga akan tampak perubahan tak terduga. Profil usaha makanan mengajarkan kami untuk belajar, mencoba dan berusaha. “MEMASAK” itulah yang terjadi,  semua merangkul dalam menggapai asa.
            Walaupun dengan segala keterbatasan, namun tetap berusaha mencapai yang terbaik dengan mengerahkan kekuatan, mencurahkan seoptimal mungkin. Kegagalan awal dari kesuksesan, cambuk untuk terus mencoba, memberikan yang terbaik. The key of our tim is “COMMUNICATION” in every condition, every problem’s. So, We Should be the best of all team “ENTREPRENEUR” in the class.


BAB II
PEMBAHASAN
           
2.1. PROFIL MAKANAN
            Kota Palembang adalah ibu kota provinsi Sumatera Selatan. Palembang merupakan kota terbesar kedua di Sumatera setelah Medan. Sejarah Palembang yang pernah menjadi ibukota kerajaan bahari Buddha terbesar di Asia Tenggara pada saat itu, Kerajaan Sriwijaya, yang mendominasi Nusantara dan Semenanjung Malaya pada abad ke-9 juga membuat kota ini dikenal dengan julukan "Bumi Sriwijaya". Berdasarkan prasasti Kedukan Bukit yang ditemukan di Bukit Siguntang sebelah barat Kota Palembang, yang menyatakan pembentukan sebuah wanua yang ditafsirkan sebagai kota pada tanggal 16 Juni 682 Masehi, menjadikan kota Palembang sebagai kota tertua di Indonesia. Di dunia Barat, kota Palembang juga dijuluki Venice of the East("Venesia dari Timur").
             Kota ini memiliki komunitas Tionghoa cukup besar. Makanan seperti pempek atau tekwan yang terbuat dari ikan mengesankan "Chinese taste" yang kental pada masyarakat Palembang. Burgo merupakan salah satu makanan yang digemari. Burgo, berbahan dasar tepung beras dan tepung sagu yang dibentuk mirip dadar gulung yang kemudian diiris, dinikmati dengan kuah santan.


2.2. STRUKTUR ORGANISASI
TUGAS DAN FUNGSI :

*      DIREKTUR                : Mengkoordinir setiap aktivitas kelompok
*      SEKRETARIS             : Mencatat setiap data aktivitas dan membuat laporan
*      DIV. MSM                  : Mengakomodir kelompok dalam melaksanakan tugas
*      DIV. PEMASARAN    : Mengatur setiap settingan, dan bertanggungjawab atas kegiatan pemasaran
*      DIV. PUBDOK           : Membuat dokumentasi, settingan setiap kegiatan.

2.3. ALAT&BAHAN
Alat :

Kompor gas + Tabung
Kuali + sendok stanless pengaduk
Cetakan agar-agar + sendok cabe
Penggiling ikan
Gilingan batu
Pisau
Panci Pengkukus makanan
Mangkok plastik + sendok

Bahan: 

250 gr tepung beras
50 gr tepug sagu
1 sdm kapur sirih
250 ml air mendidih
500 ml air biasa
garam secukupnya
500 ml santan
250 gr ikan gabus, direbus, disuwir halus
3 lembar daun salam
bawang goreng secukupnya

Bumbu:

1/2 sdm ketumbar
2 sdm lengkuas
1 btg kayu manis
Buah palo secukupnya
2 buah cengkeh
1 sdm irisan bawang putih
1/2 sdm garam
50 gr kelapa parut

2.4. CARA MEMBUAT

1.      Seduh sebagian tepung beras dengan 250 ml air mendidih. Aduk rata. Tambahkan sisa tepung beras, sagu, garam, dan air kapur sirih serta air biasa. Aduk hingga menjadi adonan
2.      Buat dadar tipis-tipis, angkat lalu digulung. Potong-potong, sisihkan
3.      Tumis bumbu yang telah dihaluskan lalu masukkan ke panci, berikut dengan santan. Masukkan daging ikan yang sudah disuwir halus. Setelah mendidih, angkat
4.      Hidangkan burgo dengan potongan dadar, lalu disiram dengan kuah ikan. Taburi bawang goreng


2.5. BENTUK PACKING
Packing merupakan saat- saat dikala mimpi telah diambang pintu. Perasaan berbaur menjadi satu. Namun optimis, itulah kunci dari semua ini.
Berawal dari menyiapkan :
1.  Wadah plastik
2.  Sendok plastik
3.   Plastik ½ Kg
4.  Plastik cabe
5.  Tissue yg dipotong 2
6.  Banroll merek/label yg tlh digunting
7.  Steker
Adapun caranya, sebagai berikut :
1.Masukkan potongan adonan, ke wadah berikut telur yang telah dibelah dua, cabe&kuah yang telah dimasukkan ke dalam plastik serta sendok.
2.Taburkan bawang goreng diatasnya.
3.Lipatlah tissue yang telah digunting (dibelah 2 bagian) membentuk segi tiga, lalu stekerlah pada ujung kiri bagian wadah.
4. Stekerlah seluruh bagian wadah

2.6. TEKNIK PEMASARAN

            Pemasaran suatu moment bersejarah bagi kami, dimana kami mendapatkan kritikan dan saran yang membangun. Adapun lokasi pemasaran kami lacak berdasarkan Insting, Feeling seketika dengan modal Keyakinan, Keberanian dan Ketulusan hati. Alhamdulillah tempo ± 90 menit burgo kami laku dipasaran pada tiga lokasi pemasaran yakni SMK NEGERI 4 SAROLANGUN target Majelis Guru, KOMPI KIPAN-A target Petugas Piket, KOPERASI BERINGIN target Karyawan.

2.7. LAPORAN KEUANGAN


            Bagian terlampir dengan modal Rp 160.000,- adalah total dari pengeluaran termasuk 9 kali produk gagal dari adonan yang kami buat, 20 berhasil namun yang kami pasarkan hanya 16 pcs, 4 pcs kami sisihkan untuk makan saat breafing makan siang.




LAPORAN KEUANGAN PEMASARAN

No
Target
Banyak yg dibeli
Harga
Total
1
SMKN 4
1
Rp 10.000,-
Rp 10.000,-
2
Rp 13.000,-
Rp 36.000,-
2
KIPAN-A
5
Rp 12.000,-
Rp 60.000,-
3
KOPERASI
8
Rp 10.000,-
Rp 80.000,-
TOTAL
Rp 186.000,-

ROE = LABA – MODAL x 100% = 186.000-160.000x100%=16,25%
                  MODAL                                  160.000


BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

            Burgo merupakan makanan yang langkah dijumpai pada kawasan kabupaten Sarolangun, terlebih burgo adalah makanan khas Sumatera Selatan (Palembang). Bumbu yang kami jumpai pada praktek juga berbeda dengan bumbu yang kami tulis dari internet.  Pembuatannya cukup rumit, sepintas lalu kami melihat pembuatannya simple namun hanya tangan-tangan tertentu yang berhasil membuatnya. Kegagalan kami jumpai dan keberhasilan itu ada pada praktek ke-7 dan ke-9. Masing-masing kami mencoba 2x perorang. Ada 2orang diantara kami tidak berhasil membuatnya. Pembuatan burgo ternyata membutuhkan ketekunan. Untuk pemasarannya pun tidak jauh berbeda, kebanyakan dari masyarakat tidak mengetahui jenis makanan ini. Namun, kami hanya membutuhkan waktu 90 menit untuk memasarkan produk burgo.

3.2. SARAN

            Kepada Ibu, semoga senantiasa menjaga cita rasa makanan dan semoga banyak pengunjung yang datang mengguyur, menikmati hidangan yang tersedia. Aneka makanan Palembang Ikan Tenggiri.
            Kepada para pembaca, jika ada bagian tertentu yang belum jelas anda bisa membaca uraian secara terinci, dan atau bertanya langsung kepada kami maupun pihak yang bersangkutan mencicipi masakan di Kedai Ibu beralamat Jl. SMAN1 RT 07 DEPAN FOTO COPY ILHAM, SUKA-SARI. Semoga laporan kami bisa membantu para pembaca untuk mengenal makanan burgo.
           


Tidak ada komentar:

Posting Komentar