Jumat, 11 Januari 2013

TUGAS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA


MENGUKUR EFEKTIFITAS TRAINING DAN DEVELOPMENT
Syarat pemenuhan tugas Bpk Dwi Kurniawan Semester 3

            Ketermanguan seseorang akibat kehilangan kata-kata di dalam arena diskusi, merupakan hal yang lumrah, tapi tidak bagi seseorang yang mempunyai bekal, berpengetahuan, berwawasan luas. Begitupun jika dihadapi dengan sebuah pilihan, yang mungkin dapat menjerumuskan hanya karena sebuah ketidaktahuan atau bahkan pengujian.
            Sebuah anggapan mengenai aktivitas, apalagi berkenaan dengan efektifitas jika dikembalikan ke hokum, maka itu adalah hak individual. Terlebih di zaman demokrasi seperti saat sekarang ini. Zaman dimana kebebasan berpendapat, mengutarakan aspirasi menjadi ajang prioritas telebih untuk perbaikan di masa mendatang. Lain halnya dengan niat buruk, yang akan menjerumuskan. Seperti halnya kata pepatah “lain padang lain belalang, lain lubuk lain ikannya”. Hujatan demi hujatan yang keluar dari peserta diskusi, layaknya sengatan mentari di siang hari yakni sebuah cambuk bagi yang menerima untuk memberikan yang terbaik, maksimum. Walau ada kata “pemateri bukanlah alat pemuas” namun minimal mendekati, mengerti maksud dari pertanyaan dan sikap peserta diskusi layaknya pemimpin yang berkharisma.
            Perbedaan pendapat merupakan suatu keindahan, karena di dalam perbedaan itu kita akan menemukan jalan keluar dari suatu pokok permasalahan. Training memang sangat berguna bagi mereka yang menikmati, tapi juga membosankan untuk mereka yang tidak mengerti terlebih mereka yang tidak menggunakan soul and hearth dalam mengikuti sebuah training. Menurut (Simamora:2006:276) penyelenggaraan pelatihan dan pengembangan kerja diarahkan untuk membekali, meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi kerja guna meningkatkan kemampuan, produktivitas dan kesejahteraan. Salah satu faktor penentu keberhasilan/kegagalan organisasi adalah faktor Sumber Daya Manusia (SDM). Keunggulan mutu bersaing suatu organisasi sangat ditentukan oleh mutu SDM-nya. Penanganan SDM harus dilakukan secara menyeluruh dalam kerangka sistem pengelolaan SDM yang bersifat strategis, integrated, interrelated dan unity. Organisasi sangat membutuhkan SDM yang kompeten, memiliki kompetensi tertentu yang dibutuhkan untuk menunjang keberhasilan pelaksanaan pekerjaannya. Banyak cara yang dapat ditempuh dalam peningkatan bisnis diantaranya pengembangan kompetensi tim, focus pelatihan dan human capital strategies, begitupun juga dengan focus traning.
            Kesuksesan perusahaan dalam penerepan training menjadikan ajang tuk slalu dijalankan untuk kalangan karyawan bahkan dengan cara tersebut sambutan positif ditunjang oleh menajemen yang baik sangat dihargai. Ditinjau dari perhatian dalam mengembangkan karyawan pada dua sisi yakni softskills dan hardskills. Hal itu jua yang menjadi cambuk untuk slalu berperstasi bagi individual dalam sebuah perusahaan, terlebih perusahaan yang mengedepankan “reward and punishman”. Sehingga bukanlah hal yang asing lagi bila ada perusahaan yang memanjakan aktivitas itu terus mengembangkan sayapnya bahkan kerap menyiapkan program-program pembelajaran untuk para karyawannya.
            Rahasia kesuksesan perusahaan menjadi sebuah rahasia dan hal yang diburu oleh para pesaingnya. Namun bagi perusahaan yang sangat mendukung strategi training and development menimbulkan pertanyaan bagi orang yang menanggapi bahkan berhubungan langsung dengan perusahaan. Sebuah teka-teki timbul atas pemikiran ini yang sering membuat dilema berikut mengupas misteri berkenaan dengan hal tersebut. Training & Development membantu perusahaan pengguna jasa dalam melaksanakan program pengembangan Sumber Daya Manusia sesuai dengan strategi perusahaan dalam mengoptimalkan kinerja organisasinya. Program-program pelatihan dan pengembangan disusun secara sistematis,sehinga kinerja yang maksimal kan terwujud dan sesuai dengan apa yang ingin dicapai.
            Timbulnya pertanyaan akan kebutuhan dan keberadaan sebuah divisi menjadi sorotan dalam daya saing, terlebih apa bila keinginan pembangunan kapabilitas organisasi diperlukan oleh perusahaan. Berkenaan dengan program pelatihan adakalanya dikelola sendiri dan ada pula yang dikelola oleh pihak eksternal dengan maksud mencapai efektifitas atau kesesuaian kompetensi maupun kapabilitas organisasi. Terlebih pembagian antara kompetensi khusus dan umum dijadikan power tergantung substansi yang di inginkan.
            Pengukuran efektivitas pun berbeda, tergantung metoda mana yang akan digunakan. Apabila kita menggunakan Teknik-teknik on the job merupakan metode latihan yang paling banyak digunakan. Karyawan dilatih tentang pekerjaan baru dengan supervisi langsung seorang “pelatih” yang berpengalaman. Efektivitas pun dimaksud mengukur penggunaan cost terhadap revenue. Mengenai standar kompetensi yang dijadikan persyaratan perusahaan sehingga training bisa menjadi obat untuk pengembangan.
            Menilai suatu keberhasilan program training sangat perlu agar dapat diketahui apakah pelaksanaan training berhasil dengan baik atau belum. Hampir semua perusahaan memiliki tujuan untuk meningkatkan produktivitas. Produktivitas mengandung pengertian sikap mental yang selalu memandang bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari kemarin dan esok hari lebih baik dari hari ini. Kesalahan dalam penilaian training adakalahnya 10% dari feed back dan konsultasi, level analisa kebutuhan yang berdasarkan weakness bukan kekuatan.
            Penggunaan pelatihan berbasis strength semestinya di link antara business  strategi dengan kegiatan training dan dapat pula menggunakan causal chain analysis untuk memulai business goal menuju training. Kesalahan, atau melesetnya efektivitas bisa saja terjadi namun dibalik itu ada cara untuk mengatasi. Namun, hal ini menuntut kejelasan dasar mengenai kapabilitas dan kompetensi sehingga hasilnya efektif dan tidak menjadi pemborosan bagi perusahaan. Ada pula , tuntutan akan kesesuaian pelaksanaan training dengan njenis kompetensi yang memerlukan pelatihan umum dalam jangka waktu panjang, seperti kepemimpinan dan kemampuan berkomunikasi. Karena setiap manusia adalah pemimpin dan tidak ada yang tidak berkomunikasi, maka jadikanlah hidup itu lebih berarti, karena “hidup adalah sebuah pilihan

1 komentar:

  1. The Casino at Bowler — Mapyro
    The Casino 태백 출장샵 at Bowler is a fun gaming destination in Bowler, 포항 출장마사지 Michigan. It is 포천 출장마사지 owned and 고양 출장마사지 operated 충청북도 출장안마 by the Bowler Entertainment Group.

    BalasHapus