MENGUKUR EFEKTIFITAS TRAINING DAN
DEVELOPMENT
Syarat pemenuhan tugas Bpk Dwi Kurniawan Semester 3
Syarat pemenuhan tugas Bpk Dwi Kurniawan Semester 3
Ketermanguan
seseorang akibat kehilangan kata-kata di dalam arena diskusi, merupakan hal
yang lumrah, tapi tidak bagi seseorang yang mempunyai bekal, berpengetahuan,
berwawasan luas. Begitupun jika dihadapi dengan sebuah pilihan, yang mungkin
dapat menjerumuskan hanya karena sebuah ketidaktahuan atau bahkan pengujian.
Sebuah anggapan mengenai aktivitas,
apalagi berkenaan dengan efektifitas jika dikembalikan ke hokum, maka itu
adalah hak individual. Terlebih di zaman demokrasi seperti saat sekarang ini.
Zaman dimana kebebasan berpendapat, mengutarakan aspirasi menjadi ajang
prioritas telebih untuk perbaikan di masa mendatang. Lain halnya dengan niat
buruk, yang akan menjerumuskan. Seperti halnya kata pepatah “lain padang lain belalang, lain lubuk lain
ikannya”. Hujatan demi hujatan yang keluar dari peserta diskusi, layaknya
sengatan mentari di siang hari yakni sebuah cambuk bagi yang menerima untuk
memberikan yang terbaik, maksimum. Walau ada kata “pemateri bukanlah alat
pemuas” namun minimal mendekati, mengerti maksud dari pertanyaan dan sikap
peserta diskusi layaknya pemimpin yang berkharisma.
Perbedaan
pendapat merupakan suatu keindahan, karena di dalam perbedaan itu kita akan
menemukan jalan keluar dari suatu pokok permasalahan. Training memang sangat
berguna bagi mereka yang menikmati, tapi juga membosankan untuk mereka yang
tidak mengerti terlebih mereka yang tidak menggunakan soul and hearth dalam
mengikuti sebuah training. Menurut (Simamora:2006:276) penyelenggaraan pelatihan
dan pengembangan kerja diarahkan untuk membekali, meningkatkan, dan
mengembangkan kompetensi kerja guna meningkatkan kemampuan, produktivitas dan
kesejahteraan. Salah
satu faktor penentu keberhasilan/kegagalan organisasi adalah faktor Sumber Daya
Manusia (SDM). Keunggulan mutu bersaing suatu organisasi sangat ditentukan oleh
mutu SDM-nya. Penanganan SDM harus dilakukan secara menyeluruh dalam kerangka
sistem pengelolaan SDM yang bersifat strategis, integrated, interrelated dan
unity. Organisasi sangat membutuhkan SDM yang kompeten, memiliki kompetensi
tertentu yang dibutuhkan untuk menunjang keberhasilan pelaksanaan pekerjaannya.
Banyak cara yang dapat ditempuh dalam peningkatan bisnis diantaranya
pengembangan kompetensi tim, focus pelatihan dan human capital strategies,
begitupun juga dengan focus traning.
Kesuksesan
perusahaan dalam penerepan training menjadikan ajang tuk slalu dijalankan untuk
kalangan karyawan bahkan dengan cara tersebut sambutan positif ditunjang oleh
menajemen yang baik sangat dihargai. Ditinjau dari perhatian dalam mengembangkan
karyawan pada dua sisi yakni softskills dan hardskills. Hal itu jua yang
menjadi cambuk untuk slalu berperstasi bagi individual dalam sebuah perusahaan,
terlebih perusahaan yang mengedepankan “reward and punishman”. Sehingga
bukanlah hal yang asing lagi bila ada perusahaan yang memanjakan aktivitas itu
terus mengembangkan sayapnya bahkan kerap menyiapkan program-program
pembelajaran untuk para karyawannya.
Rahasia
kesuksesan perusahaan menjadi sebuah rahasia dan hal yang diburu oleh para
pesaingnya. Namun bagi perusahaan yang sangat mendukung strategi training and
development menimbulkan pertanyaan bagi orang yang menanggapi bahkan
berhubungan langsung dengan perusahaan. Sebuah teka-teki timbul atas pemikiran
ini yang sering membuat dilema berikut mengupas misteri berkenaan dengan hal
tersebut. Training
& Development membantu perusahaan pengguna jasa dalam melaksanakan program
pengembangan Sumber Daya Manusia sesuai dengan strategi perusahaan dalam
mengoptimalkan kinerja organisasinya. Program-program pelatihan dan
pengembangan disusun secara sistematis,sehinga kinerja yang maksimal kan
terwujud dan sesuai dengan apa yang ingin dicapai.
Timbulnya
pertanyaan akan kebutuhan dan keberadaan sebuah divisi menjadi sorotan dalam
daya saing, terlebih apa bila keinginan pembangunan kapabilitas organisasi
diperlukan oleh perusahaan. Berkenaan dengan program pelatihan adakalanya
dikelola sendiri dan ada pula yang dikelola oleh pihak eksternal dengan maksud
mencapai efektifitas atau kesesuaian kompetensi maupun kapabilitas organisasi.
Terlebih pembagian antara kompetensi khusus dan umum dijadikan power tergantung
substansi yang di inginkan.
Pengukuran
efektivitas pun berbeda, tergantung metoda mana yang akan digunakan. Apabila
kita menggunakan Teknik-teknik on the job merupakan metode latihan yang
paling banyak digunakan. Karyawan dilatih tentang pekerjaan baru dengan
supervisi langsung seorang “pelatih” yang berpengalaman. Efektivitas pun
dimaksud mengukur penggunaan cost terhadap revenue. Mengenai standar kompetensi
yang dijadikan persyaratan perusahaan sehingga training bisa menjadi obat untuk
pengembangan.
Menilai
suatu keberhasilan program training sangat perlu agar dapat diketahui
apakah pelaksanaan training berhasil dengan baik atau belum. Hampir
semua perusahaan memiliki tujuan untuk meningkatkan produktivitas.
Produktivitas mengandung pengertian sikap mental yang selalu memandang bahwa
mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari kemarin dan esok hari lebih baik
dari hari ini. Kesalahan dalam penilaian training adakalahnya 10% dari feed
back dan konsultasi, level analisa kebutuhan yang berdasarkan weakness bukan
kekuatan.
Penggunaan
pelatihan berbasis strength semestinya di link antara business strategi dengan kegiatan training dan dapat
pula menggunakan causal chain analysis untuk memulai business goal menuju
training. Kesalahan, atau melesetnya efektivitas bisa saja terjadi namun
dibalik itu ada cara untuk mengatasi. Namun, hal ini menuntut kejelasan dasar
mengenai kapabilitas dan kompetensi sehingga hasilnya efektif dan tidak menjadi
pemborosan bagi perusahaan. Ada pula , tuntutan akan kesesuaian pelaksanaan
training dengan njenis kompetensi yang memerlukan pelatihan umum dalam jangka
waktu panjang, seperti kepemimpinan dan kemampuan berkomunikasi. Karena setiap
manusia adalah pemimpin dan tidak ada yang tidak berkomunikasi, maka jadikanlah
hidup itu lebih berarti, karena “hidup
adalah sebuah pilihan”
The Casino at Bowler — Mapyro
BalasHapusThe Casino 태백 출장샵 at Bowler is a fun gaming destination in Bowler, 포항 출장마사지 Michigan. It is 포천 출장마사지 owned and 고양 출장마사지 operated 충청북도 출장안마 by the Bowler Entertainment Group.